Aksara Sunda dapat dibagi menjadi empat komponen, yaitu Aksara Swara, Aksara Ngalagena, Rarangkén, dan Angka.
1. Aksara Swara
Komponen yang satu ini terdiri atas 7 huruf vokal. Berbeda dengan huruf latin, ejaan Sunda memang memiliki 7 vokal. Selain a, i, u, e, dan o, terdapat pula é dan eu.
Aksara Sunda Foto: Istimewa
2. Aksara Ngalagena
Komponen ini dapat disebut sebagai komponen inti dari Aksara Sunda. Selain huruf vokal yang berdiri sendiri dan komponen angka, komponen Aksara Ngalagena merupakan dasar dari berdirinya sebuah kata dan kalimat di Aksara Sunda. Aksara Ngalagena terdiri atas ka, ga, nga, ca, ja, nya, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, ra, la, wa, sa, ha, fa, va, qa, xa, za, kha, dan sya.
3. Rarangkén
Komponen ini merupakan pelengkap dan pendamping dari komponen Aksara Ngalagena. Sebab, seluruh huruf dalam komponen Aksara Ngalagena hanya diikuti oleh huruf a. Sedangkan, terdapat berbagai rangkaian kata dan kalimat yang diikuti dengan huruf vokal lainnya.
Berdasarkan letak penulisannya, rarangkén dapat dibagi menjadi tiga yaitu rarangkén di atas huruf, rarangkén di bawah huruf, dan rarangkén sejajar huruf.
a. Rarangkén di atas huruf
- Panghulu: mengubah a menjadi i (ka menjadi ki)
- Pamepet: mengubah a menjadi e (ka menjadi ke)
- Paneuleung: mengubah a menjadi eu (ka menjadi keu)
- Panglayar: menambah 'r' di akhir suku kata (ka menjadi kar)
- Panyecek: menambah 'ng' di akhir suku kata (ka menjadi kang)
b. Rarangkén di bawah huruf
- Panyuku: mengubah a menjadi u (ka menjadi ku)
- Panyakra: menambah 'r' di tengah suku kata (ka menjadi kra)
- Panyiku: menambah 'l' di tengah suku kata (ka menjadi kla)
c. Rarangkén sejajar huruf
- Panéléng: mengubah a menjadi é (ka menjadi ké)
- Panolong: mengubah a menjadi o (ka menjadi ko)
- Pamingkal: menambah 'y' di tengah suku kata (ka menjadi kya)
- Pangwisad: menambah 'h' di akhir suku kata (ka menjadi kah)
- Patén atau Pamaéh: Memutus huruf 'a' dalam suku kata (ka menjadi k)
4. Angka
Dalam Aksara Sunda, komponen Angka terdiri atas sepuluh angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Komponen ini merupakan pelengkap dan pendamping dari komponen Aksara Ngalagena. Sebab, seluruh huruf dalam komponen Aksara Ngalagena hanya diikuti oleh huruf a. Sedangkan, terdapat berbagai rangkaian kata dan kalimat yang diikuti dengan huruf vokal lainnya.
Berdasarkan letak penulisannya, rarangkén dapat dibagi menjadi tiga yaitu rarangkén di atas huruf, rarangkén di bawah huruf, dan rarangkén sejajar huruf.
a. Rarangkén di atas huruf
- Panghulu: mengubah a menjadi i (ka menjadi ki)
- Pamepet: mengubah a menjadi e (ka menjadi ke)
- Paneuleung: mengubah a menjadi eu (ka menjadi keu)
- Panglayar: menambah 'r' di akhir suku kata (ka menjadi kar)
- Panyecek: menambah 'ng' di akhir suku kata (ka menjadi kang)
b. Rarangkén di bawah huruf
- Panyuku: mengubah a menjadi u (ka menjadi ku)
- Panyakra: menambah 'r' di tengah suku kata (ka menjadi kra)
- Panyiku: menambah 'l' di tengah suku kata (ka menjadi kla)
c. Rarangkén sejajar huruf
- Panéléng: mengubah a menjadi é (ka menjadi ké)
- Panolong: mengubah a menjadi o (ka menjadi ko)
- Pamingkal: menambah 'y' di tengah suku kata (ka menjadi kya)
- Pangwisad: menambah 'h' di akhir suku kata (ka menjadi kah)
- Patén atau Pamaéh: Memutus huruf 'a' dalam suku kata (ka menjadi k)
4. Angka
Dalam Aksara Sunda, komponen Angka terdiri atas sepuluh angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
0 comments:
Post a Comment